Profile

Sabtu, 25 Agustus 2012

Ayah dan Ibu adalah ?

Ayah dan Ibu adalah dua insan manusia yang sangat spesial bagi kita, kasih sayangnya tak sanggup kita balas bahkan sampai habis umur kita ini didunia. Berapapun uang yang akan kau berikan kepada beliau semua tidak akan bisa menggantikan jasa - jasa pengorbanan beliau terhadapmu. 
Ayah ia adalah kepala keluarga yang memberikan keamanan, melindungi, dan bertanggung jawab dunia dan akhirat untuk keluarganya, ia membanting tulang untuk mencari rizki illahi robbi guna untuk menghidupi keluarganya. Ayah adalah sosok yang sangat dirindukan, meskipun kadang beliau marah kepada kita, namun sebenarnya marah beliau adalah karena beliau sayang terhadap kita. Ketika kita melakukan kesalahan, bandel, dan susah diatur dan selalu menyalahi norma-norma yang ada, sang ayah dengan tegas akan memarahi kita. Dengan caranya masing-masing, karena setiap orang berbeda cara penyampaiannya. Yang pasti kita akan sangat merindukan masa-masa dimana kita bercengkrama dengan Ayah, bahkan saat kita dimarahi itu pun kita akan sangat merindukannya. Ayah adalah sosok yang tegas yang bertanggung jawab.
Kemudian Ibu, ciptaan Tuhan yang indah ini adalah makhluk yang sangat kuat dan sangat lembut, ia bagaikan air yang memadamkan api ketika membara, ia sanggup mencairkan suasana yang panas menjadi sejuk. Ibu melahirkan kita didunia ini dengan pengorbanan dirinya sendiri, menahan sakit yang amat sangat, lalu merawat kita dengan penuh kesabaran dan keiklasan. 
Pernahkah kita berfikir susahnya merawat anak ? Ya... bagi yang sudah mengalaminya pasti akan tahu bagaimana rasanya menjalankan rutinitas itu. Ibu merupakan simbol keiklasan untuk umat manusia. Kita sebagai manusia terkadang lebih banyak cenderung dekat kepada Ibu daripada Ayah, karena berbagai alasan yang bermacam-macam. Ibu memberikan rasa nyaman kepada kita, tempat yang pas dan enak untuk bercerita, bertukar pendapat, dan tatapan mata beliau sangat sejuk, damai dan menenagkan. Meskipun kecantikan fisiknya telah luntur dimakan usia, namun ibu aura kedamaian masih terpancar dari sorot matanya yang mulai redup itu, sama seperti ayah ibu pun juga sering mengomeli kita dengan berbagai macam gaya bicaranya. Namun Beliau melakukan itu karena beliau sayaang... beliau sayang sama kita..
Jika Ibu dan Ayah kita masih hidup didunia ini datangilah mereka, mintalah ampun kepada mereka, katakan hal -hal yang indah tentang mereka, dan mintalah doa dari mereka sebab ridlo Tuhan adalah ridlo Orang tua. Terlebih lebih ibu. Sedangkan bagi kita yang telah ditinggalkan oleh ibu dan bapak, mengingatnya membuka luka lama dan lembaran lama yang penuh warna, mengingatnya membuat air mata mengalir dengan sendirinya. Doakanlah beliau disana, Anak yang berbakti adalah anak yang mendoakan Ibu dan Bapaknya.
Sungguh mereka akan sangat bahagia mendenger doa dari kita. Dengan doa itu kita berharap semoga Tuhan mengampuni dosa-dosanya ketika masih hidup didunia dan diterima segala amal ibadahnya yuk, aminkan doa ini:
"Tuhan, Lembutkanlah hati kami seperti hati Ibu kami yang sabar, tulus dan iklas.. Isikanlah hati kami dengan semangat, seperti semangat Ayah kami yang tak pernah lelah, yang tak pernah mengeluh.. Jadikanlah kami sebagai kebahagiaan bagi mereka. Amin

Menaklukan Diri Sendiri

Melawan diri sendiri merupakan hal yang sangat susah bagi sebagian orang, karena musuh yang kita hadapi adalah diri sendiri. Berbeda jika kita memiliki musuh yang nampak didepan mata yang bisa kita lawan dengan berbagai cara secara langsung. Musuh yang nampak akan lebih mudah untuk dikalahkan daripada musuh yang tidak nampak, seperti diri sendiri. Melawan diri sendiri merupakan sebuah perjuangan bagi masing-masing pribadi guna untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Musuh diri sendiri adalah hawa nafsu, jika seseorang sudah bisa mengendalikan atau menaklukan hawa nafsunya maka ia telah berhasil memerdekakan dirinya sendiri dari jajahan hawa nafsu. Namun jika belum bisa melakukannya maka ia masih terjerembab jajahan hawa nafsu yang terus menerus mengekang dirinya.
Perahan lahan akan membawa ia kedalam jurang kehinaan dan lembah penuh dosa.
Memperbanyak merengung dan mencari arti kehidupan ini dengan mendekatkan diri kepadanya adalah salah satu cara untuk melawan musuh dalam diri sendiri ini.
Terdapat banyak hal yang mempengaruhi tingkat kesungguhan kita dalam memerangi hawa nafsu yang terus menerus memberontak. Yang terpenting adalah kesadaran diri sendiri, jika diri sendiri telah sadar maka peluang untuk memenangkan pertarungan sudah ada didepan mata.
Semoga kita selalu diberikan kekuatan untuk dapat menjalani kehidupan ini dengan baik dan terhindar dari lubang kehinaan dan kenistaan. Amin